Rabu, 09 Februari 2011

Analisis novel


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sastra adalah karya yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, kehidupan dalam isi dan ungkapannya (Sudjiman, 1990: 17). Karya sastra biasanya menampilkan suatu gambaran kehidupan yang berdasarkan fakta sosial dan kultural, karya sastra pada dasarnya bukan hanya sebagai hasil tiruan realitas kehidupan tetapi merupakan penafsiranpenafsiran terhadap realitas yang terjadi di masyarakat (Esten, 1989: 8).
Penelitian terhadap karya sastra penting dilakukan untuk mengetahui relevansi karya sastra dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Nilainilai yang terkandung dalam masyarakat pada dasarnya mencerminkan realitas sosial dan memberikan pengaruh terhadap masyarakat oleh karena itu, karya sastra dapat dijadikan medium untuk mengetahui realitas sosial yang diolah secara kreatif oleh pengarang.
Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang menyajikan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata, yang mempunyai unsur intrinsik dan ekstrensik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia bermacam-macam masalah dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesamanya. Seorang pengarang berusaha semaksimal mungkin mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan lewat cerita yang ada dalam novel tersebut.

1.2 Tujuan
. Tujuan di buatnyah makalah ini adalah sebagai salah satu tugas ujian akhir semester mata kuliah Apresiasi dan Kajian Prosa Fiksi. Mahasiswa dapat mengetahui analisis novel Heart dengan menggunakan pendekatan struktural. Mahasiswa dapat mengetahui unsur intrisik dan ekstrinsik novel Heart



BAB II
Pembahasan

2.1. Landasan Teori
Pendekatan Struktural
Struktur berasal dari kata structura (bahasa latin) yang berarti bentuk atau bangunan. Srtukturalisme berarti paham mengenai unsurunsur yaitu srtuktur itu sendiri dengan mekanisme antar hubungannya, hubungan unsur yang satu dengan yang lainnya, dan hubungn antar unsure dengan totalitasnya. Strukturalisme sering digunakan oleh peneliti untuk menganalisis seluruh karya sastra, dimana kita harus memperhatikan unsur-unsur yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Stuktur yang membangun sebuah karya sastra sebagai unsur estetika dalam dunia karya sastra antara lain: alur, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, tema dan amanat (Ratna, 2004 : 19-94). Pradopo dkk (dalam Jabrohim & Wulandari, 2001: 54) menjelaskan bahwa suatu konsep dasar yang menjadi ciri khas teori struktural adalah adanya anggapan bahwa didalam dirinya sendiri karya sastra merupakan suatu stuktur yang otonom yang dapat dipahami sebagai suatu kesatuan yang bulat dengan unsur-unsur pembangunannya yang saling berjalin. Stanton (1965 : 12) mengemukakan bahwa unsur-unsur pengembangan itu terdiri atas tema, fakta cerita, dan sarana cerita. Tema adalah makna sebuah cerita yang khusus menerangkan sebagian besar unsurnya dengan cara yang sederhana. Fakta cerita yang terdiri atas alur, tokoh, dan latar, sedangkan sarana sastra biasanya terdiri sudut pandang, sudut pandang gaya bahasa dan suasana, simbol-simbol, imajinasi, dan cara-cara pemilihan judul di dalam karya sastra. Sarana sastra adalah memadukan fakta sastra dengan tema sehingga makna karya sastra itu dapat dipahami dengan jelas. Dalam pendekatan struktural, karya sastra baik fiksi maupun puisi adalah sebuah totalitas yang dibangun secara kohernsif oleh berbagai unsur pembentuknya (Abrams dalam Pradopo, 1995, 78). Analisis stuktur dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengkaji, mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik, fisik yang bersangkutan (Nurgiantoro, 2000 : 37). Analisis stuktural.
Tema merupakan ide dasar yang bertindak sebagai titik tolak keberangkatan pengarang dalam menyusun sebuah dalam cerita. Jadi, sebelum menulis cerita, seorang pengarang harus sudah menyiapkan tema terlebih dahul. Oleh karena itu penyikapan terhadap eksistensi tema akan bertolak belakang antara pengarang dan pembaca. Pengarang harus menentukan temanya terlebih dahulu, sebelum menulis ceritanya. Adapun bagi pembaca, tema itu akan dapat dipahami jika pembaca itu telah membaca keseluruhan cerita dan menyimpulkannya. Seperti halnya tema, setelah membaca keseluruhan cerita, pembaca akan menemukan pesan yang ingin disampaikan pengarang pada pembaca. Bagi pembaca, tema dan pesan itu baru akan benar- benar jelas jika pembaca tersebut telah memahami unsure- unsure yang membangun sebuah cerita yang dibacanya. Unsure- unsure tersebut adalah latar, alur, sudut pandang, dan penokohan. Latar atau Setting dalam prosa fiksi merupakan tempat, waktu dan penokohan. Alam / cuaca terjadinya suatu pristiwa. Hal ini perlu dimunculkan dalam sebuah cerita karena pada dasarnya setiap perbuatan atau aktivitas manusia akan terjadi  pada tempat, waktu, dan keadaan tertentu pula. Peristiwa dalam kehidupan manusia mungkin akan terjadi di pasar, taman, rumash sakit, angkasa, dalam laut, dan sebagainya; pada saat malam hati, sore hari, akhir tahuhn, seperempat abad yang lalu, dan sebagainya. Dengan lukisan tempat, waktu, dan situasi, jelas akan membuat cerita itu tampak lebih hidup dan logis. Namun, sesungguhnya secara lebih jauh, latar diciptakan untuk membangun suasana tertentu yang dapat menggerakan perasaan dan emosi pembaca ( untuk menciptakan mood atau suasana batin pembaca). Alur  atau plot adalah struktur penceritaan dalam prosa fiksi yang di dalamnya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hokum sebab-  akibat( kausalitas) dan logis. Alur terbentuk oleh tahapan emosional dan suasana dalam cerita. Tahapan perumitan , tahap puncak (klimaks), tahap peleraian, dan tahap akhir.

2.2 sinopsis
Dua orang anak kecil yang bernama farel dan Rachel menjalin persahabatan sangat erat, Rachel yang tomboy dan Farel seorang anak yang penakut . Persahabatan yang mereka jalanin lambat laun menumbuhkan benih cinta Rachel terhadap Farel. Rachel yang memendam rasa cinta itu dituangkan dengan membuat ukiran namanya dengan Farel di pohon dan Rachel tau Farel tidak akan membaca  ukirann yang ia buat karena farel pada saat itu tidak bias memanjat pohon. Setelah sepuluh tahun kemudian farel yang sudah dewasa bertemu komikus yang cantik bernama Luna. Farel pun berusha mendekati Luna dengan berbagai cara ,salah satunya dengan membeli komiknya yang sepengetahuan farel  itu komik lucu walaupun Farel belum membacanya.
Rachel yang sedang mencuci moil di datangi Farel dengan wajah yang gembira karena sedang jatuh cinta dan menceritakan semua tentang Luna.  Farel pun berencana memberikan hadiah kepada Luna dengan mengajak Rachel untuk memilih hadiahnya. Sewaktu di cafĂ© Rachel yang membaca komik Luna yang sebenarnya berkisahkan peri yang kesepian memberitahu kepada Farel dan akhirnya farel memberi hadiah karangan bungan dengan ornament peri.
Rachelpun dikenalkan kepada Luna oleh Farel sewaktu mereka bermain basket., kemudia Luna dan Farel pun pergi meninggalkan Rachel yang kecewa akan sikap Farel. Rachel yang keesokan harinya berias peminim agar Farel meriliknya ternyata Farel tidak menyadari bahwa itu dilakukan demia dia. Farel yang menemui Rachel untuk membatalkan janji dengannya malah menemui Luna. Farel yang akan mengatakan cinta kepada Luna meminta bantuan Rachel , yaitu dengan menabraknya bila iya ditolak cintanya. Farel yang di tolak cintanya  mobil pun seketika di nyalakan Rachel yang berjalan menuju Farel dan iya pun marah kepada Rachel. Karena tidak suka akan perlakukan Farel, Rachelpun kembali marah karena menurutnya apa yang dilakukannya itu semua keinginan Farel sendiri dan akhirnya hubunga mereka pun mulai membaik seperti semula.
Rachel yang ingin membantu sahabatnya mnemui Luna untuk membicarakan antara dirinya dengan Farel, keesokan harinya farel sangant gembira karena iya resmi menjalin kasih dengan luna dan itu semua berkat Rachel. Sebenarnya Rachel kesal karena farel sekarang telah bersama Luna. Melampiaskan rasa kekesalannya terhadap farel yang sedang bersamanya kemudia, Farel pun pergi meninggalkannya dan pergi bersama Luna. Rachel yang masih marah dan semakin merasakan rasa kehilangan farel . Dari hari ke hari Farel dengan Luna yang semakin dekat dan kebersamaan dengan dirinya semakin menjauh sehingga Rachel cemburu melihat kebersamaan mereka berdua.
Sewaktu Rachel berkunjung ke rumah Farel, Rachel melihat Farel sedang memberikan cincin kepada Luna seketika iya pun langsung marah, kesal, dan cembur. Iyapun pergi menyendiri dan berlari dengan pikiran yang kacau akhirnya sampai di sebuah bukit dan terjatuh dari atas bukit itu. Di waktu yang beramaan penyakit sirosis yang diderita Luna pun kambuh dan segera iya di bawa ke rumah sakit oleh Farel. Rachelpun telah dibawa kerumah sakit  dan kakinya diamputasi itu membuat semakin Rachel terpuruk .keadaan Luna yang semakin parah dan haya donor hati yang dapat menyembuhkannya. Rachel yang keadaannya yang semakin memburuk  dan iyapun menginggal dunia dengan meninggalkan sepucuk surat untuk Farel. Farel yang sedang menemani Luna mendapat kabar tentang kepergian sahabat kecilnya, iyapun bergegas pergi dan meninggalkan Luna. Tidak lama ditinggalkan Farel, Lunapun pingsan dan dibawa keruang ICU. Sewaktu dipemakaman Rachel, Farel mendapat surat yang dititipkan Rachel kepada Ibunya. Berisikan bahwa Rachel telah mendonorkan hatinya untuk kesembuhan Luna.

2.3 Analisis Novel
Pengorbanan  cinta, Cinta itu harus berkorban dan cinta itu tidak harus memiliki. Sebagian orang ada yang menyakini hal tersebut dan adapun yang tidak. Tetapi dalam novel ini hal tersebut sangat di yakini  dan diaplikasikan dengan cerita yang maenghanyutkan bagi para pembacanya. Sahabat yang brkorban demi seseorang yang dicintainya agar bahagia. Iya rela malakukan apapun tanpa memperdulikan perasaannya sendiri. Perasaan yang dipendamnya sejak semasa kecil. Walaupun iya telah kecewa, sedih, dan amarah juga semua telah tercampuraduk dalam dirinya karena seorang yang dicintainya tidak membalas cintanya tetapi iya tetap mencintainya dan tetap berkorban agar seorang yang dicintanya bahadia walaupun bukan dengan dirinya malah dengan orang lain inilah yang dinamakan cinta yang sebenarnya.
Tokoh- tokoh yang terdapat pada novel ini yaitu Rachel ” seorang anak perempuan yang tomboy bernama Rachel” hal. 1. Luna “ Wah! Ini, sih, bukan komikus ini, sih namanya peri cntik “ hal. 15 dan iya mempunyai penyakit siriosis. Pedagang buku yaitu seseorang yang berjualan buku dank arena dialah Farel mulai tertarik pada Luna. Dalam cerita ini peran seorang pedagng buku haya sebgai pendukung saja. Ayah Luna “ laki- laki berkacamata itu tertegun melihat kondidi putrid satu- satunya” hal. 119. orang tua Rachel yang selalu menemani anak yang di sayanginya. Nenek Rachel seseoarng yang paling dekat dengan Rachel dan telah meninggalkan dirinya kembali hadir dalam mimpinya dan mengajaknya pergi.
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju. Setiap peristiwa dalam novel tersebut menceritakan para tokohnya dari masa kecil ke dewasa hingga salah satu tokohnya meninggal dunia.
a. Latar tempat
A. Jakarta. Latar tempat ini diceritakan pada awal cerita. Hal tersebut terlihat dari pernyataan dibawah ini: ”Sore di Jakarta. Langit mendung tapi tidak ada tetesan air yang turun dalam bentuk hujan. Dua orang anak kecil berumur 10 tahun berlari merebut bola. Keduanya berambut pendek.” (hal. 1). B.  Kios pedagang buku. Seperti pada kutipan di bawah ini:”Pada saat yang bersamaan, tidak jauh dari kios pedagang buku, sebuah mobil berhenti.” (hal.13). C.  Kamar. Seperti pada kutipan dibawah ini: ”Luna menyangga degu dengan kedua tangan di tepi jendela kamar. Kejadian semalam masih melekat dalam ingatan. Farel memberikan kejutan indah. Mata Luna di tutup kain.” (hal. 45). D. Danau. Danau adalah salah satu latar tempat yang ada dalam novel ”HEART”. Seperti halnya yang terdapat dalam kutipan di bawah ini: ”Luna dan Farel ada di atas perahu. Air danau memantulkan bayangan mereka.” (hal. 38). E. Lapangan basket. Lapangan basket adalah salah satu latar tempat yang banyak digunakan dalam cerita novel ”HEART” ini seperti halnya yang terdapat dalam kutipan di bawah ini: ”Biasanya, sore hari ini di lapangan basket itu ada dua orang yang saling mengejar bola. Berebut untuk memasukannya ke dalam ring. Tapi sore itu hanya ada seorang yang duduk termenung di sudut. Entah apa yang dipikirkan Rachel. Ia bukan tipe perempuan yang senang diam dan menyendiri. Sepertinya, kali ini ada sesuatu memberati pikirannya sehingga, membuat perempuan tomboy itu melamun lama-lama.” .F. Bukit. Seperti halnya yang terdapat dalam kutipan di bawah ini: ”pikiran Rachel semakin kacau. Ia berlari kencang mengikuti angin meniup pepohonan. Dengan nafas yang terengah, Rachel terus berlari menembus bukit.” (hal. 111).G. Rumah sakit. Seperti halnya yang terdapat dalam kutipan di bawah ini:
”Di ruang Unit Gawat darurat sebuah rumah sakit di Jakarta, ada beberapa pasien yang datang. Termasuk Luna. Ia terbaring lemah.” (hal.113). H. Makam. Makam adalah salah satu latar yang mendekati dan bagian akhir pada cerita novel ”HEART”. Seperti pada kutipan dibawah ini:”Rachel dimakamkan sore ini. Dalam perjalanan menuju ke makam, sudah banyak mobil yang berderet menandakan banyak sekali yang menyaksikan pemakaman Rachel.” (hal. 150). b. Latar Waktu 
A. Pagi hari”Pagi itu seorang suster membuka tirai kamar tempat Luna terbaring.” (hal. 125).B. Sore hari ”Sore ini seperti bias, Rachel dan Farel rutin bermain basket. Rachel sudah bersiap-siap dengan pakaian olah raga. Tapi ada sesuatu yang membuat Rachel ceria menjadi lain. Ada kesal yang menggunung tanpa tahu pada siapa ia harus melimpahkannya.” (hal. 85). C. Malam hari“Malam itu, di sebuah cafe sudut mall, Rachel duduk sendiri. Ia menjilati es krim sambil membaca komik. Komik yang di buat Luna.” (hal. 27)
c. Latar Suasana
A. Sedih“Air mata kini membanjiri Luna. Farel lekas menggenggam erat tangan peri kecil itu. Ada perasaan yang ingin selalu melindungi. Ada sikap tulus yang selalu ingin membuat peri kecil itu tidak bersedih.” (hal. 62). B.Kecewa “Sambil membungkus kado, Rachel memperhatikan Farel. Wajah sahabatnya itu membuat Farel yang tadi ceria tersapu dengan kekecewaan yang sangat terlihat jelas.” (hal. 68). C. Gelisah“Mata kecil itu memandangi wajah Farel dengan gelisah. Setelah berfikir tiga menit, Rachel memutuskan untuk memberi Farel pernapasan buatan.” (hal. 11)
Sudut pandang dalam novel ini adalah orang ketiga kerena menggunakan kata ganti dia , ia atau nama orang dan pengarangpun tidak terlibat, baik secara langsung maupun tidak lansung dalam peristiwa yang terjadi dalam cerita. Dalam cerita ini tidak terlalu jelas siapa yang menjadi tokoh utamanya karena katiga tokoh ini dapat dikategorikan sebagai tokoh utama yang memiliki peran masing- masing yang sama kuatnya dalan novel ini.
Tema yang terkandung dalam novel ini adalah tentang persahabatan dan cinta, Barawal dari persahabatan cintapun akan timbul. Persahabatan yang erat akan menimbulkan rasa rela berkorban diantara mereka.
Amanat yang terkanung, suatu pelajaran hidup yang patut kita tiru. Disaat mencintai sesorang dan seseorang itu mencintai orang lain, maka kita harus merelakanya  karena cinta iutu tidak harus memiliki. Sebagai seorang yang mencintai sewajarnya  kita merasakan orang yang kita cintai itu bahagia walaupun kebahagiaan itu timbul bukan dikarenakan cintanya tetapi orang lain. Walaupun rasa itu sakit tetapi kita harus merelakannya .
Unsur Ekstrinsik Di dalam novel selain memiliki unsur intrinsik juga memiliki unsur ekstrinsik seperti unsur ekstrinsik dalam analisis novel ”HEART” di bawah ini: 1. Nilai Sosial Nilai sosial merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, dan nilai social berhubungan dengan cara seseorang berintrinsik dan bersosialisasi., seperti yang ada dalam kutipan di bawah ini: Pedagang buku itu hanya tersenyum. Ia lama memperhatikan Farel yang masih mencari-cari sesuatu di kios bukunya. ”Mas..., kalo komik lain mau, ndak?” Farel menjawab dengan mengangkat alis kanan. Pedagang buku masih sabar menyodorkan komik. ”Tapi kurang laku sih...” ”Makannya 10 tawaran ke gue?gitu?” ”yaaa, ndak juga lah. Komiknya lucu loh, mas.” 2. Nilai Agama Nilai agama merupakan hal yang berhubungan dengan keagamaan, aturan-aturan dan hokum- hukum agama. Seperti yang ada dalam kutip di bawah ini: ”Tuhan...Cobaan apa lagi yang harus aku hadapi ini?”
Kelebihan dari novel ini yaitu Kisah yang diceritakan dalam novel ini sungguh menyentuh jiwa, dimana pengorbanan yang diberikan untuk cinta yang kita miliki tak akan pernah ada habisnya. Cinta itu bahagia melihat orang yang dicintai bahagia. Selain itu juga memperlihatkan betapa berartinya seorang sahabat. Dalam keadaan apapun selalu ada, baik itu dalam suka cita maupun duka lara. Tampilan gambar sebagai cover depan bagus dan menarik minat para penggemar baca untuk mengetahuinya.
Kekurangan dari novel ini yaitu dalam novel ini tidak diceritakan bagaimana keadaan orang tua Rachel setelah ditinggalkan oleh Rachel. Tidak dijelaskan mengapa Luna tinggal sendiri sementara ayahnya tinggal di Bogor. Dari segi bahan kertas yang digunakan kurang bagus, karena bahan yang digunakan adalah kertas yang warnanya agak gelap seperti kertas buram.
Cerita ini sungguh menyentuh membuat para pembaca semakin memainkan emosinya dan membuat para pembaca tersadar akan cinta yang sebenarnya tanpa mementingkan dirinya sendiri. Akan ada cara lain untuk menunjukan rasa cinta terhadap sesorang tanpa bersamanya. Prestasi yang pernah diraih Ninit Yunita dengan keahlianya menuangkan imajinasinya ke dalam bentuk tulisan yang patut diperhitungkan. Dengan novelnya yang berjudul “ Hart” diangkat kedalam sebuah Film yang berjudul sama dengan novelnya  yang sukses pada saat film itu ditayangkan, terutama dikalangan para remaja dan dewasa. Tidak haya Hart saja tetapi novel lainnya yang berjudul “ Test Pak “ pun akan diangkat ke layer lebar juga. Jika Anda, khususnya remaja ingin membaca novel yang ceritanya menarik dan mudah dipahami. Namun berkualitas dan dituankan dalam bentuk yang kreatif serta gaya bahasa yang menarik tidak lah salah jika memilih “ Hart” 






BAB III
Penutup
3.1   Simpulan
Dalam novel ini megisahkan tentang seorang perempuan yang memiliki cinta sejati di hatinya. Walaupun orag yang ia cintai sama sekali tidak mengetahui perasaannya. Dia berani berkorban nyawa demi cinta sejatinya. Tentu tema yang diambil pengarang dalam cerita novel ini adalah tentang percintaan. Isi dari cerita novel ini sangatlah mengesankan karena bisa membuat pembaca terharu.  Dalam cerita novel ini terdapat latar yang beragam, seperti di rumah, di Jakarta, di kios pedagang buku di danau, dan lain-lain. Tetapi ada satu latar yang sering dipakai dalam cerita novel ini yaitu di lapang basket. Karena pelaku utama sering berada di latar tersebut.  Adapun alur yang dipakai pengarang adalah alur maju. Karena, dalam novel ini bagian alur yang disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan atau pengantar, dilanjutkan tahap penampilan masalah, dan diakhiri dengan tahap penyelesaian Sudut pandang dalam novel “HEART” ini menggunakan sudut pandang serba tahu. Pengarang seolah-olah tahu banyak hal. Pengarang memberi tahu atau melaporkan semua sifat, ciri dan tindak tanduk pelaku. Dan bahasa yang dipakai oleh pengarang menggunakan bahasa yang sehari-hari dan bukan merupakan ragam bahasa baku. Selain unsur-unsur intrinsik, di dalam novel ini pun terdapat unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berupa nilai-nilai yang berhubungan dengan moral, sosial, agama, sejarah dan pendidikan. Dalam novel ini hanya terkandung dua nilai yaitu nilai sosial dan nilai agama.






3.2 . Kritik dan Saran
Kritik  Menurut saya isi dari novel ini sangat mendukung bagi para pembaca karena ceritanya yang dapat dijadikan suatu contoh dalam hidup terutama dalam pendidikan. Beberapa kelebihan  dalam novel ini yaitu, terdapat banyak kata– kata sulit untuk dimengerti yang digunakan oleh penulis dan di halaman belakang terdapat glosarium untuk kata-kata sulit tadi, sedangkan dilihat dari segi peminat novel ini banyak disukai mulai dari kalangan anak – anak hingga dewasa. Saran Sebaiknya penulis dapat lebih mengangkat kebudayaan yang ada di Indonesia agar bisa terlihat oleh dunia luas bahwa Indonesia mempunyai kebudayaan yang bagus untuk di terapkan pada kehidupan sehari-hari.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar